Dor, Jum'at 09 Oktober 2009, mendadak harus balik ke kampus jam 3 sore, setelah pengurusan pertama yang salah, padahal kuliah udah selesai dari jam 1/2 12 siang. Demi urusan pembuatan rekening yang memerlukan Surat Keterangan dari bagian Administrasi dan Keuangan kampus, yang menyatakan bahwa saya benar mahasiswa di kampus tersebut, saya harus rela wira wiri kesana kemari :(.
Berawal dari permintaan bagian UPT Lab Komputer yang memerlukan Rekening Bank BII untuk pembayaran honor. Berhubung saya tidak memiliki rekening di bank tersebut, saya pun memutuskan untuk membuatnya.
Dengan perasaan yakin sebelum saya melakukan registrasi ke bank tersebut, saya bertanya kepada teman yang sebelumnya telah membuat rekening di bank tersebut. Wah, ternyata saldo awal pembuatan rekening >= 500rb. Gila, untuk kantong mahasiswa seperti saya, itu terasa nilai yang cukup besar. Setelah memeriksa rekening saya di bank lain, wah ternyata saldonya pas, tetapi tidak mungkin ditarik karena saldo minimum sisa harus 50rb. Keputusan akhir ialah meminjam dengan orang tua.
Ceritanya begini setelah keluar kuliah, saya pergi mengurus Surat Keterangan ke bagian administrasi, lalu saya pun bergerak menuju Bank BII terdekat. Setelah mempersiapkan uang dan berkas - berkas yang diperlukan.
Sesampai di Bank tersebut, saya pun mengambil nomor antrian yang untungnya tidak ada yang mengantri sebelum saya,tetapi kecewanya mbak Costumer Service asik mengobrol dengan teman seprofesinya tanpa menghiraukan costumer yang telah mengantri untuk menunggu giliran. Dengan wajah polos mbak CSnya melirik satpam yang menjaga mesin no antrian, "Bang, yang mau CS ada ?". Hahaha, rasanya pengen tertawa melihat orang - orang yang bekerja seperti ini. Padahal yang dituntut profesionalitas, apalagi bank sekelas itu.
Akhirnya nomor antrian saya disebut oleh system antrian tersebut. "Selamat siang pak.", begitulah kata - kata awal dari mbak CS. Proses registrasi pun dimulai. Viola, ternyata proses tidak dapat dilanjutkan karena terdapat kesalahan pada KTP saya. Argh, si mbak CSnya pun bergerak menuju bosnya untuk mengkonfirmasikan hal tersebut. Setelah menunggu sekitar 2 menit, mbaknya pun balik.
Dengan muka sabar, saya berharap mbaknya mengatakan bahwa "Pak,registrasi anda diterima". Ternyata harapan saya itu salah. Hikz, registrasi saya ditolak karena identitas yang saya miliki mempunyai kesalahan, dengan alasan "Nantinya jika bapak mendapatkan undian, maka ini akan menjadi masalah". Akhirnya saya pun balik dengan harapan yang sudah luntur saat itu.
Sebenarnya masalah awal adalah pada proses pembuatan KTP, mungkin yang mengetik nama saya pada KTP tersebut sudah 2 hari 2 malam tidak tidur ya. Kalau sebab kerjaan banyak yang memaksakan dirinya untuk kerja lembur + ekstra, ok saya terima. Tetapi kalau karena hal yang sama sekali tidak bisa untuk menjadi alasan kalau itu human error apalagi yang harus bisa diterima?.
Tidak ada yang bisa saya sampaikan kepada bapak / ibu yang bekerja dibidang tersebut kecuali "Ayo bangkit", tingkatkan profesionalitas anda sebagai pekerja. Yang terlanjur sudah mati profesionalitasnya, silahkan tata ulang hidup anda menjadi lebih baik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kesalahan dlm indentitas (ktp) bsa brdmpak pd qta, seharusnya org yg brsngkutan hrsnya brtnggung jwb jk d klarifikasi.
Salam kenal
Kunjungan balik.
@baezur
Terima kasih atas perhatiannya mas baezur. Saya dapat menerima kesalahan yang saya alami, tetapi saya mengecewakan kinerja pihak pemerintahan yang salah dalam pengisian data. Padahal saya telah mengisi form registrasi sesuai dengan data diri saya.
Kok hampir sama kayak aku yaa ... tapi alhamdulliah di terima kok ... emang payah tuh tukang buat KTP
@Wongndeso
wah, berarti mas Wongndeso lebih mujur dari saya,hikzz..
Proses pengurusan untuk edit itu lebih sulit dibandingkan dengan pembuatan. Sudah lah prosesnya lama, mau cepat ya ehem.ehem lah..huff
sabar dumz mas iky..
kan ada buahnya tu sabar..
Okraii
tapi mbak.mbak itu mank agak gak profesional kali bah
sini biar aq aja yang gantiin dia
ndak becus dia kerjanya
hahahahahaha